JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog dalam kondisi aman untuk mendukung stabilitas pangan nasional sekaligus menjamin kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Bulog memastikan mutu beras tetap terjaga melalui rangkaian prosedur pengelolaan di gudang,” kata Rizal dalam keterangan di Jakarta, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan, setiap beras yang masuk diperiksa lebih dulu, lalu dipantau secara berkala dengan menjaga kebersihan serta sanitasi gudang.
Jika terdeteksi adanya hama, Bulog segera melakukan pengendalian melalui spraying maupun fumigasi.
Dalam penyaluran, Bulog menerapkan sistem first in, first out (FIFO) dan first expired, first out (FEFO) agar rotasi stok berjalan baik.
Bila ditemukan penurunan kualitas, dilakukan langkah korektif berupa pemisahan, fumigasi ulang, hingga pengolahan dengan mesin pemilah modern.
“Dengan demikian, masyarakat menerima beras berkualitas baik dan layak konsumsi sesuai standar,” ujarnya.
Hingga awal September 2025, stok CBP di gudang Bulog mencapai sekitar 3,9 juta ton.
Rizal menegaskan Bulog tidak hanya menunggu pasokan, tetapi juga menjalankan strategi proaktif dengan menjemput gabah dari sentra produksi, menjaga kualitas lewat fasilitas modern, dan menghadirkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Selain itu, dalam penyaluran melalui program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog menyadari perlunya edukasi publik karena preferensi konsumen berbeda-beda di setiap daerah.
“Bulog akan terus menjalankan penugasan pemerintah secara optimal, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Rizal.[]